OpenAI telah memperluas jangkauannya dengan aplikasi ChatGPT untuk pengguna iOS, membuatnya tersedia di India, Kanada, Brasil, dan 30 negara tambahan hanya dalam waktu seminggu setelah peluncurannya di AS. Ekspansi ini mengikuti peluncuran aplikasi sebelumnya ke 11 negara, termasuk Prancis, Jerman, Irlandia, Selandia Baru, Nigeria, Korea Selatan, dan Inggris Raya.
Daftar negara terbaru yang mendapatkan akses ke aplikasi ChatGPT termasuk Aljazair, Argentina, Azerbaijan, Bolivia, Kanada, Chili, Kosta Rika, Ekuador, Estonia, Ghana, India, Irak, Israel, Jepang, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Lebanon, Lituania , Mauritania, Mauritius, Meksiko, Maroko, Namibia, Nauru, Oman, Pakistan, Peru, Polandia, Qatar, Slovenia, Tunisia, dan Uni Emirat Arab. Ekspansi ini menunjukkan potensi global dan popularitas aplikasi yang semakin meningkat.
Hanya enam hari setelah dirilis di AS pada 18 Mei, aplikasi seluler ChatGPT mengumpulkan lebih dari 500.000 unduhan, seperti yang diungkapkan oleh data.ai perusahaan intelijen aplikasi. Prestasi ini menjadikannya salah satu aplikasi yang baru diluncurkan dengan kinerja tertinggi, melampaui aplikasi AI dan chatbot lainnya serta aplikasi Microsoft Edge dan Bing dalam hal unduhan.
Tersedia untuk diunduh gratis tanpa iklan, aplikasi ChatGPT iOS memungkinkan pengguna untuk terlibat dengan chatbot berbasis AI generatif di iPhone mereka. Aplikasi ini juga menawarkan input suara melalui sistem pengenalan ucapan OpenAI, Whisper, dan memberi pelanggan ChatGPT Plus akses ke fitur yang disempurnakan melalui GPT-4. Pengguna dapat berlangganan ChatGPT Plus seharga $20 per bulan di AS langsung melalui aplikasi iOS.
Saat ini hanya tersedia untuk iOS, OpenAI memiliki rencana untuk segera meluncurkan versi Android dari aplikasi ChatGPT. Startup yang didukung oleh Microsoft dan perusahaan VC terkemuka seperti Tiger Global dan a16z ini bertujuan untuk melayani basis pengguna yang lebih luas dengan rilis Android yang akan datang.
Ekspansi global aplikasi ChatGPT ini hadir saat CEO OpenAI Sam Altman mengunjungi beberapa negara untuk terlibat dengan pembuat kebijakan global dan mendapatkan wawasan tentang kekhawatiran mereka tentang AI. Setelah bertemu dengan kepala negara Eropa awal pekan ini, dia dijadwalkan mengunjungi India pada awal Juni. Saat OpenAI terus berkembang, platform no-code seperti AppMaster.io menghadirkan banyak peluang untuk memanfaatkan kemampuan kecerdasan buatan untuk pengembangan aplikasi generasi mendatang.