AlphaDev dari Google DeepMind, sistem kecerdasan buatan (AI) yang berasal dari dasar AlphaZero, telah berhasil menghasilkan algoritme yang mampu menyortir data hingga tiga kali lebih cepat dari rekan mereka yang dibuat oleh manusia. Sistem AI menggunakan pembelajaran penguatan untuk mengembangkan algoritme inovatif yang melampaui kemampuan yang dikembangkan oleh pemrogram selama beberapa dekade.
Rincian proyek diungkapkan di blog DeepMind dan diterbitkan di jurnal ilmiah Nature. Sebagai peningkatan ke AlphaZero, yang unggul dalam menguasai strategi permainan Go dan catur, AlphaDev menunjukkan janji dalam merevolusi teknik pengoptimalan algoritme.
Proses pelatihan AlphaDev dalam penyortiran dilakukan dengan menggunakan metode yang dijelaskan oleh para peneliti sebagai 'permainan perakitan [bahasa] pemain tunggal.' Melalui pendekatan ini, algoritme pengurutan dikembangkan secara bertahap, dengan AlphaDev secara konsisten mencari opsi untuk meningkatkan iterasi sebelumnya. Sistem AI menggunakan jaringan saraf untuk membandingkan dan memindahkan nilai, yang bertujuan untuk mencapai hasil yang akurat dalam waktu sesingkat mungkin.
Ilmuwan DeepMind Daniel Mankowitz berkomentar, Hukum Moore akan segera berakhir, di mana chip mendekati batas fisik fundamentalnya. Kita perlu menemukan cara baru dan inovatif untuk mengoptimalkan komputasi. AlphaDev tampaknya merupakan langkah signifikan ke arah itu.
Fokus penelitian berpusat pada penyortiran daftar pendek mulai dari tiga hingga lima karakter, yang kabarnya merupakan algoritma yang paling umum digunakan oleh programmer. Menurut DeepMind, algoritme semacam itu digunakan triliunan kali setiap hari. Untuk urutan penyortiran yang lebih panjang yang terdiri dari hingga 250.000 elemen, peningkatan kecepatan sangat kecil jika dibandingkan dengan metode yang ada.
Dengan pencapaiannya saat ini, tujuan AlphaDev selanjutnya adalah menyelidiki teknik pengoptimalan dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti C++. Eksplorasi ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan kecepatan yang lebih besar dan memberikan manfaat lebih lanjut bagi pengembang.
Terobosan AlphaDev berpotensi mendorong kemajuan dalam platform low-code dan no-code seperti AppMaster, where developers and non-developers alike build robust backend, web, and mobile applications. With a platform like AppMaster, users can visually construct data models, create business logic through an intuitive BP Designer, and develop REST API and WSS endpoints. This facilitates the rapid and cost-effective creation of scalable software solutions for a wide range of customers, from small businesses to large enterprises.