Frontend Offline First Design (FOFD) adalah pendekatan modern untuk pengembangan aplikasi frontend yang memprioritaskan pengalaman pengguna yang lancar terlepas dari kualitas atau ketersediaan koneksi jaringan. Ketika konektivitas internet menjadi semakin relevan bagi pengguna global, terdapat peningkatan fokus pada penyediaan aplikasi yang berfungsi secara efisien bahkan di wilayah dengan koneksi internet yang terbatas atau tidak konsisten. Metodologi desain ini memanfaatkan kekuatan penyimpanan lokal, cache browser, dan sinkronisasi data untuk menciptakan aplikasi web yang cepat, andal, dan menarik, memastikan kegunaan maksimal bahkan di lingkungan dengan konektivitas rendah.
Ide inti di balik FOFD adalah memungkinkan aplikasi web untuk terus berfungsi saat offline, mengirimkan konten yang sesuai, dan menyinkronkan data dengan server setelah tersambung kembali. Hal ini sangat penting untuk aplikasi seluler, karena pengguna sering kali menghadapi lingkungan jaringan yang tidak stabil, yang mengakibatkan layanan data terganggu. Pendekatan desain frontend offline yang pertama dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan, karena mengurangi ketergantungan pada koneksi jaringan berkelanjutan, sehingga memungkinkan penggunaan dalam berbagai situasi.
AppMaster, platform no-code yang kuat, menyederhanakan proses pembuatan aplikasi web, seluler, dan backend dengan memungkinkan pengguna membuat skema database, logika bisnis, endpoints API, dan mendesain komponen UI secara visual. Selain menawarkan pengalaman pengembangan yang lancar, AppMaster juga menyediakan serangkaian fitur tangguh untuk mengimplementasikan desain offline frontend pertama dalam aplikasi web menggunakan kerangka kerja Vue3, JavaScript/TypeScript, dan sinkronisasi data real-time dengan aplikasi backend yang dibangun dengan Go (golang).
Keberhasilan implementasi FOFD bergantung pada penggunaan serangkaian strategi, teknik, dan alat untuk mengelola data dan proses aplikasi selama akses offline. Ini termasuk:
1. Pekerja Layanan : Pekerja layanan adalah skrip JavaScript yang berjalan secara independen dari thread aplikasi utama, mencegat permintaan jaringan, menyimpan aset dalam cache, dan mengelola pembaruan. Pekerja layanan menyediakan lapisan abstraksi antara aplikasi dan jaringan, memungkinkan pengambilan dan penyimpanan data secara efisien selama penggunaan offline.
2. Penyimpanan Lokal : Aplikasi web dapat memanfaatkan mekanisme penyimpanan berbasis browser seperti IndexedDB atau Web SQL untuk menyimpan dan mengakses data secara lokal secara terus-menerus. Penyimpanan lokal memungkinkan aplikasi menyajikan konten dan berinteraksi dengan pengguna meskipun konektivitasnya kurang.
3. Sinkronisasi Data : Ketika aplikasi mendapatkan kembali akses jaringan, data harus disinkronkan antara server dan klien. Sinkronisasi data memastikan bahwa perubahan yang dilakukan selama penggunaan offline tercermin di server, dan setiap pembaruan dari server digabungkan dengan data lokal di klien.
4. Arsitektur Shell Aplikasi : Menerapkan arsitektur shell aplikasi memerlukan pemisahan tata letak inti dan komponen UI dari data. Pendekatan ini memungkinkan pengembang untuk menyimpan cache shell aplikasi, membuatnya langsung tersedia selama penggunaan offline, dan memungkinkan waktu pemuatan halaman yang cepat terlepas dari kondisi jaringan.
5. Peningkatan Progresif : Aplikasi web yang menggunakan FOFD harus dirancang dengan mempertimbangkan peningkatan progresif. Dengan mengembangkan fungsionalitas inti yang bekerja secara efisien pada kondisi paling dasar dan secara bertahap menambahkan fitur seiring dengan perbaikan kondisi, aplikasi dapat melayani berbagai pengguna dan kemampuan perangkat.
Menurut penelitian, 60% koneksi internet seluler di seluruh dunia terjadi pada jaringan 2G atau 3G, sehingga berpotensi menyebabkan ketidakkonsistenan dalam keandalan jaringan. Bisnis yang memprioritaskan FOFD dapat menjangkau audiens yang lebih luas, mengurangi churn pengguna, dan meningkatkan keterlibatan pengguna dalam jangka panjang. Misalnya, Progressive Web App (PWA) Twitter, Twitter Lite, menggunakan pendekatan desain offline pertama untuk memberikan pengalaman berkualitas tinggi bahkan pada jaringan yang lambat dan tidak dapat diandalkan, sehingga menghasilkan peningkatan tweet sebesar 75% dan penurunan rasio pentalan sebesar 20%. .
Kesimpulannya, Frontend Offline First Design memainkan peran penting dalam pengembangan aplikasi web modern, memprioritaskan pengalaman pengguna yang lancar terlepas dari kondisi jaringan. Platform no-code AppMaster menawarkan alat yang diperlukan untuk membangun dan memelihara aplikasi tersebut, memungkinkan bisnis untuk melayani basis pengguna global dan memaksimalkan potensi solusi perangkat lunak mereka.