Penerapan berkelanjutan Low-code (CD) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak tingkat lanjut yang menyederhanakan proses pembuatan, pengujian, dan peluncuran aplikasi perangkat lunak secara otomatis dengan meminimalkan kebutuhan pengkodean manual dan intervensi manusia. Ini menggabungkan keunggulan platform pengembangan low-code (LCDP) dengan prinsip inti penerapan berkelanjutan untuk menghadirkan aplikasi yang kaya fitur, andal, dan dapat diskalakan dengan waktu dan tenaga yang lebih sedikit.
Platform pengembangan Low-code, seperti AppMaster, memberdayakan pengembang dan non-pengembang untuk menciptakan aplikasi yang kuat dan berkinerja tinggi dengan memanfaatkan antarmuka visual, drag-and-drop. Hal ini meniadakan kebutuhan untuk menulis kode yang ekstensif, sekaligus memastikan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas biaya dari proses pengembangan aplikasi. Penelitian yang dilakukan oleh Forrester menunjukkan bahwa penggunaan LCDP dapat mempercepat pengembangan aplikasi hingga 10 kali lipat, memungkinkan organisasi dengan cepat beradaptasi terhadap permintaan pasar yang terus berkembang dan meraih peluang baru sambil tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan.
Penerapan berkelanjutan (CD) adalah perpanjangan dari integrasi berkelanjutan (CI), yang menekankan otomatisasi seluruh proses pengiriman perangkat lunak, mulai dari penerapan kode hingga rilis produksi. CD menggabungkan pengujian otomatis, pemantauan berkelanjutan, dan mekanisme umpan balik real-time yang memungkinkan penerapan aplikasi dengan cepat dan bebas kesalahan. Menurut survei yang dilakukan oleh Puppet, organisasi yang berhasil menerapkan CD dapat menerapkan pembaruan perangkat lunak hingga 200 kali lebih cepat dibandingkan perusahaan sejenis, sehingga menghasilkan tingkat kegagalan perubahan 24 kali lebih rendah dan waktu pemasaran yang 3 kali lebih cepat.
Penerapan berkelanjutan Low-code memanfaatkan kekuatan LCDP dan CD untuk menghasilkan rilis perangkat lunak yang lebih cepat dan akurat dengan gesekan minimal dan upaya manual yang lebih sedikit. Ini terutama melibatkan aspek-aspek utama berikut:
1. Lingkungan Pengembangan Visual: LCDP menyediakan antarmuka drag-and-drop yang intuitif yang memungkinkan pengembang membangun aplikasi menggunakan komponen dan templat yang telah dikonfigurasi sebelumnya. Hal ini menghasilkan siklus pengembangan yang lebih cepat, lebih sedikit kesalahan, dan pengalaman pengguna yang konsisten dan terbaik di kelasnya di semua titik kontak aplikasi.
2. Pembuatan Kode Sumber Otomatis: Saat pelanggan menekan tombol 'Terbitkan', AppMaster secara otomatis membuat kode sumber untuk aplikasi (backend, web, dan seluler) sesuai cetak biru yang sesuai. Proses ini menghilangkan kesalahan pengkodean manual dan mempercepat eksekusi kode tanpa mengurangi kualitas atau kinerja.
3. Pembuatan dan Pengujian Otomatis: CD Low-code terintegrasi secara mulus dengan alat CI untuk secara otomatis membuat, menguji, dan memvalidasi kode aplikasi setiap kali ada penerapan baru. Hal ini memastikan bahwa setiap rilis perangkat lunak diverifikasi secara menyeluruh dan bebas cacat, sehingga meningkatkan keandalan aplikasi dan mendorong budaya DevOps yang kuat.
4. Penerapan Otomatis: CD Low-code memungkinkan pengembang menyederhanakan rilis produksi dengan mengotomatiskan jalur penerapan, yang tidak hanya meminimalkan risiko kesalahan manusia namun juga membantu organisasi mencapai waktu pemasaran yang lebih cepat. Kontainer Docker biasanya digunakan untuk memfasilitasi pengemasan dan penerapan aplikasi ke cloud atau infrastruktur lokal.
5. Pemantauan dan Umpan Balik Real-time: Mekanisme pemantauan dan telemetri berkelanjutan tertanam dalam aplikasi untuk mendeteksi anomali, hambatan kinerja, dan masalah operasional lainnya. Umpan balik dari sistem ini digunakan untuk meningkatkan kualitas aplikasi secara berulang, sekaligus memberikan wawasan berharga mengenai perilaku dan preferensi pengguna akhir.
6. Jalur Audit dan Dokumentasi: LCDP seperti AppMaster menghasilkan dokumentasi komprehensif secara otomatis, termasuk dokumentasi swagger (API terbuka) untuk endpoints server dan skrip migrasi skema database. Hal ini memastikan bahwa semua komponen aplikasi didokumentasikan secara memadai, sehingga memudahkan pengembang dan pemangku kepentingan untuk melacak perubahan dan memecahkan masalah.
Penerapan berkelanjutan Low-code mengubah cara organisasi mengembangkan dan merilis perangkat lunak dengan menghilangkan pengkodean manual, mengurangi kemungkinan kesalahan manusia, dan mempercepat seluruh siklus pengiriman perangkat lunak. Dengan memanfaatkan teknologi mutakhir seperti AppMaster, bahkan usaha kecil dan pengembang warga dapat membangun dan menerapkan aplikasi tingkat perusahaan dengan kecepatan, skala, dan efektivitas biaya yang tak tertandingi.