Grow with AppMaster Grow with AppMaster.
Become our partner arrow ico

Kembalikan

Dalam konteks database relasional, "Rollback" mengacu pada proses membatalkan atau membalikkan serangkaian perubahan atau operasi yang telah dilakukan pada database, untuk mengembalikannya ke keadaan sebelumnya. Ini adalah fungsi penting dalam sistem manajemen basis data relasional (RDBMS), karena memastikan integritas dan konsistensi data dalam menghadapi kesalahan yang tidak terduga, kegagalan sistem, atau aktivitas jahat.

Salah satu konsep kunci yang terkait dengan operasi rollback dalam database relasional adalah gagasan tentang transaksi, yang pada dasarnya adalah rangkaian operasi manipulasi data (seperti INSERT, UPDATE, atau DELETE) yang dijalankan sebagai satu unit kerja atomik. Transaksi mematuhi properti ACID yang diterima secara luas, yang merupakan singkatan dari Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability, yang memastikan keandalan dan kebenaran operasi database.

Rollback memainkan peran penting dalam menjaga sifat atomisitas dan konsistensi transaksi. Misalkan saja, sebuah aplikasi perbankan yang mentransfer dana dari satu rekening ke rekening lainnya. Operasi ini terdiri dari dua langkah utama: mengurangkan jumlah yang ditransfer dari akun sumber dan menambahkan jumlah yang sama ke akun target. Jika salah satu langkah gagal (misalnya, karena dana di akun sumber tidak mencukupi), seluruh transaksi harus dibatalkan dan database dikembalikan ke keadaan awal, seolah-olah operasi tersebut tidak pernah terjadi. Hal ini dicapai melalui rollback, yang membatalkan perubahan yang dilakukan pada catatan database yang terlibat.

Operasi rollback dapat dimulai baik secara implisit maupun eksplisit. Rollback implisit dapat dipicu secara otomatis oleh RDBMS sebagai respons terhadap kesalahan atau kerusakan sistem. Dalam hal ini, sistem mendeteksi bahwa transaksi telah gagal atau tidak lengkap, dan kemudian secara otomatis mengembalikan perubahan yang terlibat. Rollback eksplisit, di sisi lain, diminta secara manual oleh pengguna (misalnya, dengan mengeluarkan perintah ROLLBACK) atau diprogram ke dalam logika aplikasi melalui mekanisme pemeriksaan kesalahan terlebih dahulu.

Saat menggunakan platform no-code yang kuat seperti AppMaster, fungsi rollback diintegrasikan dengan mulus ke dalam sistem, memastikan bahwa aplikasi yang dihasilkan mematuhi praktik terbaik dalam hal keandalan dan integritas data. Aplikasi backend AppMaster serta aplikasi web dan seluler yang dihasilkan dapat berinteraksi dengan database yang kompatibel dengan PostgreSQL, memanfaatkan kemampuan transaksi dan rollback bawaan dari database tersebut untuk menyediakan pengoperasian aplikasi yang konsisten dan andal.

Penerapan mekanisme rollback sering kali bergantung pada struktur dan teknik data seperti undo logs, redo logs, dan write-ahead logging (WAL). Batalkan log yang menyimpan informasi tentang status data sebelumnya sebelum perubahan dilakukan; jika terjadi rollback, sistem akan berkonsultasi dengan log pembatalan untuk menghasilkan operasi kebalikan yang mengembalikan database ke keadaan semula. Redo log memiliki tujuan sebaliknya: untuk menerapkan kembali perubahan ketika sistem crash terjadi setelah transaksi dilakukan tetapi sebelum perubahannya ditulis ke database. Pencatatan log awal adalah strategi yang memastikan bahwa log ulang ditulis ke penyimpanan permanen sebelum perubahan sebenarnya, sehingga menjamin ketahanan transaksi yang dilakukan.

Dalam database perusahaan berskala besar, operasi rollback mungkin sangat kompleks, mengingat adanya beberapa transaksi bersamaan, sistem terdistribusi, dan operasi yang berjalan lama. Dalam skenario seperti itu, teknik tingkat lanjut seperti kontrol konkurensi multiversi (MVCC), titik penyimpanan, dan protokol penerapan dua fase (2PC) dapat digunakan untuk mengelola rollback secara efisien dan menjaga kinerja keseluruhan dan konsistensi sistem database.

Kesimpulannya, rollback adalah komponen penting dari sistem database relasional, menyediakan sarana yang diperlukan untuk mengembalikan perubahan dan menjaga konsistensi data dalam menghadapi kesalahan, kegagalan sistem, atau transaksi yang tidak lengkap. Platform No-code seperti AppMaster tidak mengharuskan pengembang untuk mengimplementasikan fungsi rollback secara manual, karena fitur ini terintegrasi dengan aplikasi yang dihasilkan dan interaksinya dengan sistem database yang mendasarinya. Dengan menggunakan praktik dan teknik standar industri, mekanisme rollback berkontribusi untuk memastikan keandalan, integritas, dan kinerja aplikasi berbasis database modern.

Posting terkait

Sistem Manajemen Inventaris Berbasis Cloud vs. Lokal: Mana yang Tepat untuk Bisnis Anda?
Sistem Manajemen Inventaris Berbasis Cloud vs. Lokal: Mana yang Tepat untuk Bisnis Anda?
Jelajahi manfaat dan kekurangan sistem manajemen inventaris berbasis cloud dan lokal untuk menentukan mana yang terbaik untuk kebutuhan unik bisnis Anda.
5 Fitur yang Harus Dimiliki dalam Sistem Catatan Kesehatan Elektronik (EHR)
5 Fitur yang Harus Dimiliki dalam Sistem Catatan Kesehatan Elektronik (EHR)
Temukan lima fitur penting yang harus diperhatikan oleh setiap profesional perawatan kesehatan dalam sistem Catatan Kesehatan Elektronik (EHR) untuk meningkatkan perawatan pasien dan menyederhanakan operasi.
Bagaimana Platform Telemedicine Dapat Meningkatkan Pendapatan Praktik Anda
Bagaimana Platform Telemedicine Dapat Meningkatkan Pendapatan Praktik Anda
Temukan bagaimana platform telemedicine dapat meningkatkan pendapatan praktik Anda dengan menyediakan akses pasien yang lebih baik, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan perawatan.
Mulai Gratis
Terinspirasi untuk mencoba ini sendiri?

Cara terbaik untuk memahami kekuatan AppMaster adalah dengan melihatnya sendiri. Buat aplikasi Anda sendiri dalam hitungan menit dengan langganan gratis

Hidupkan Ide Anda