OAuth, yang merupakan singkatan dari "Otorisasi Terbuka", adalah protokol otorisasi standar terbuka yang memungkinkan aplikasi klien mengakses sumber daya yang dilindungi dengan aman atas nama pengguna tanpa mengharuskan mereka membagikan kredensial mereka dengan aplikasi ini. OAuth diadopsi secara luas di berbagai sektor industri—mulai dari jaringan media sosial dan situs web e-niaga hingga platform penyimpanan cloud dan aplikasi perusahaan—karena fleksibilitas, interoperabilitas, dan mekanisme keamanannya yang kuat.
Dalam konteks pengembangan situs web, OAuth menyediakan kerangka kerja yang andal bagi pengembang untuk membuat dan mengelola koneksi aman antara aplikasi mereka dan layanan eksternal. Hal ini sangat menyederhanakan proses penerapan mekanisme autentikasi dan otorisasi, menghemat waktu dan tenaga pengembang sekaligus memastikan privasi pengguna dan keamanan data.
OAuth telah mengalami beberapa revisi dari waktu ke waktu, dan versi terbaru adalah OAuth 2.0. Ini adalah hasil kolaborasi industri ekstensif yang didukung oleh serangkaian standar, pedoman, dan praktik terbaik komprehensif yang bertujuan untuk mengatasi beragam kasus penggunaan dan skenario penerapan.
Konsep utama dalam OAuth meliputi:
- Pemilik Sumber Daya: Pengguna yang memiliki dan mengontrol sumber daya yang dilindungi, biasanya diwakili oleh akun di platform penyedia layanan.
- Klien: Aplikasi yang berupaya mengakses sumber daya yang dilindungi atas nama pemilik sumber daya.
- Server Sumber Daya: Server yang menghosting sumber daya yang dilindungi.
- Server Otorisasi: Server yang mengautentikasi pemilik sumber daya dan mengeluarkan token akses ke klien, memungkinkannya mengakses sumber daya yang dilindungi.
- Access Token: Sebuah string yang mewakili otorisasi yang diberikan kepada klien oleh pemilik sumber daya. Token akses memiliki masa hidup terbatas dan cakupan spesifik, artinya token hanya dapat digunakan untuk tindakan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Keuntungan utama OAuth adalah memungkinkan pemilik sumber daya memberi klien akses ke sumber daya mereka yang dilindungi tanpa membagikan kredensial mereka (seperti nama pengguna dan kata sandi). Hal ini dicapai melalui proses yang dikenal sebagai "otorisasi yang didelegasikan", yang biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
- Klien mengalihkan pemilik sumber daya ke server otorisasi, meminta otorisasi untuk tindakan atau cakupan tertentu.
- Pemilik sumber daya mengautentikasi dengan server otorisasi dan menyetujui permintaan klien.
- Server otorisasi mengeluarkan kode otorisasi, yang dikirim kembali ke klien melalui URI pengalihan.
- Klien menukarkan kode otorisasi untuk token akses dengan membuat permintaan ke server otorisasi.
- Klien menggunakan token akses untuk mengakses sumber daya yang dilindungi dari server sumber daya.
Salah satu fitur utama OAuth 2.0 adalah dukungannya untuk beberapa "jenis hibah" yang disesuaikan dengan jenis klien dan kasus penggunaan berbeda. Jenis hibah ini menentukan metode spesifik yang digunakan klien untuk memperoleh token akses, dan metode tersebut mencakup:
- Kode Otorisasi: Jenis hibah ini cocok untuk aplikasi web dan seluler yang dapat menyimpan rahasia dengan aman dan berkomunikasi dengan server otorisasi menggunakan saluran belakang.
- Implisit: Dirancang untuk aplikasi satu halaman (SPA) dan klien berbasis agen pengguna lainnya yang tidak dapat menyimpan rahasia dengan aman dan memerlukan token untuk dikeluarkan langsung melalui saluran depan.
- Kredensial Kata Sandi Pemilik Sumber Daya: Digunakan dalam skenario di mana klien dipercaya dan dapat memperoleh serta menyimpan kredensial pemilik sumber daya dengan aman, seperti dalam skenario migrasi atau dengan klien pihak pertama.
- Kredensial Klien: Cocok untuk autentikasi mesin-ke-mesin (M2M) di mana klien bertindak atas namanya sendiri dan bukan atas nama pemilik sumber daya tertentu.
Pengembang yang bekerja dengan platform no-code AppMaster dapat dengan mudah mengintegrasikan mekanisme autentikasi dan otorisasi berbasis OAuth dengan menggunakan API khusus dan layanan autentikasi AppMaster. Hal ini memungkinkan mereka menerapkan fungsionalitas sistem masuk tunggal (SSO), fitur login media sosial, atau bahkan membuat koneksi aman ke API pihak ketiga dan layanan cloud yang mendukung OAuth. Selain itu, aplikasi yang dibangun dengan AppMaster dihasilkan dengan teknologi standar industri seperti Go, Vue3, dan Kotlin, memastikan kompatibilitas dan interoperabilitas dengan OAuth.
Kesimpulannya, OAuth adalah protokol otorisasi yang kuat, mudah beradaptasi, dan diadopsi secara luas yang menawarkan keuntungan signifikan bagi pengembang situs web, khususnya dalam hal keamanan dan kemudahan integrasi. Dengan memanfaatkan OAuth, pengembang dapat mengurangi ketergantungan mereka pada penerapan autentikasi dan otorisasi khusus yang berpotensi tidak aman, sehingga menghasilkan aplikasi yang lebih aman dan terlindungi yang melindungi data pengguna dan menerapkan kebijakan kontrol akses yang ketat.