Properti ACID adalah konsep dasar dalam bidang manajemen basis data, dan sangat penting untuk memastikan transaksi basis data yang andal dan efektif. ACID adalah akronim yang merupakan singkatan dari Atomicity, Consistency, Isolation, dan Durability, dan properti ini didefinisikan sebagai berikut:
Atomicity: Atomicity memastikan bahwa transaksi diperlakukan sebagai satu unit kerja, di mana semua operasi dalam transaksi dijalankan, atau tidak satupun dari mereka. Jika kegagalan terjadi selama transaksi (seperti crash sistem atau pelanggaran batasan), setiap perubahan yang dilakukan selama transaksi dibatalkan, memulihkan sistem ke keadaannya sebelum transaksi dimulai. Ini mencegah database dibiarkan dalam keadaan tidak konsisten dengan hanya beberapa operasi transaksi yang diterapkan.
Konsistensi: Konsistensi memastikan bahwa transaksi mengubah database dari satu keadaan konsisten ke keadaan lainnya. Status yang konsisten berarti database mematuhi semua batasan, aturan, dan peraturan yang ditentukan, termasuk batasan integritas dan aturan bisnis. Misalnya, jika saldo akun tidak boleh di bawah nol, properti konsistensi memastikan bahwa setiap transaksi yang mungkin melanggar aturan ini akan dimodifikasi untuk mematuhinya atau ditolak sama sekali.
Isolasi: Isolasi memastikan bahwa transaksi bersamaan tidak mengganggu satu sama lain. Ini berarti bahwa operasi dari satu transaksi tidak terlihat oleh transaksi bersamaan lainnya sampai transaksi asli dilakukan. Tanpa isolasi, transaksi lengkap satu pengguna mungkin terlihat oleh pengguna lain, berpotensi menyebabkan kesalahan atau kebingungan. Level isolasi, seperti Read Uncommitted, Read Committed, Repeatable Read, dan Serializable, menyediakan berbagai tingkat isolasi dan dapat dipilih berdasarkan kebutuhan khusus aplikasi.
Ketahanan: Ketahanan memastikan bahwa setelah transaksi dilakukan, efeknya bersifat permanen, bahkan saat menghadapi kegagalan sistem. Hal ini sering dicapai melalui penggunaan write-ahead logging dan prosedur pencadangan, di mana perubahan dicatat dalam media yang tahan lama sebelum diterapkan ke database. Jika terjadi kegagalan sistem, log ini dapat digunakan untuk memulihkan database ke status konsisten terakhirnya.
Bersama-sama, properti ACID memastikan bahwa transaksi diproses dengan andal, mencegah anomali yang mungkin muncul dalam sistem di mana banyak pengguna secara bersamaan membaca dan menulis data. Koordinasi yang hati-hati dari properti ini membantu menjaga integritas dan konsistensi database, memungkinkan penanganan data yang akurat dan efisien. Meskipun mencapai kepatuhan ACID yang ketat dapat menimbulkan beban kinerja, hal ini seringkali penting untuk sistem yang mengutamakan integritas data, seperti di perbankan, layanan kesehatan, dan industri lain yang mengandalkan manajemen data yang akurat dan andal.