Arsitektur Berbasis Peristiwa (EDA) adalah pola arsitektur perangkat lunak yang berkisar pada produksi, deteksi, konsumsi, dan reaksi terhadap peristiwa. Dalam konteks pengembangan backend, EDA terutama berfokus pada komunikasi dan koordinasi yang efisien antara berbagai komponen infrastruktur sisi server suatu aplikasi. Pola arsitektur ini didasarkan pada premis bahwa peristiwa, yang mengandung makna tertentu dan dipicu oleh perubahan signifikan dalam keadaan sistem, merupakan aktor utama dalam sistem terdistribusi.
EDA sangat cocok untuk sistem yang sangat skalabel, real-time, dan terdistribusi. Dengan menerapkan asinkroni dan mempromosikan kopling longgar, hal ini secara efektif mengatasi tantangan yang terkait dengan konkurensi tinggi, pemrosesan paralel, dan ketersediaan tinggi. Ini sangat cocok dengan platform no-code AppMaster karena memungkinkan pengembang merancang dan mengimplementasikan sistem berbasis peristiwa yang dapat merespons perubahan yang diantisipasi dan tidak diantisipasi dengan baik sekaligus memberikan kinerja tinggi secara konsisten.
Salah satu alasan utama di balik semakin populernya EDA dalam pengembangan backend adalah kemampuannya untuk mendukung pemrosesan dan analisis data secara real-time. Menurut penelitian terbaru, analisis real-time memungkinkan perusahaan meningkatkan efisiensi operasional mereka hingga 50%. Telah diamati juga bahwa organisasi dengan arsitektur berbasis peristiwa dapat merespons peluang dan ancaman bisnis baru sekitar 20 kali lebih cepat dibandingkan organisasi yang mengandalkan pola arsitektur tradisional.
Di EDA, peristiwa biasanya disebarkan menggunakan paradigma terbitkan-langganan (pub-sub) atau berdasarkan pesan. Dalam pola terbitkan-berlangganan, peristiwa disebarkan ke semua pelanggan yang berkepentingan, sedangkan dalam pola berbasis pesan, peristiwa dikirimkan ke pengendali peristiwa tertentu melalui pesan point-to-point. Kedua pola ini memastikan bahwa konsumen layanan menerima peristiwa tanpa mempengaruhi respon produsen peristiwa. Perilaku ini selaras dengan platform no-code AppMaster, yang menekankan daya tanggap, skalabilitas, dan ekstensibilitas, yang semuanya dapat dicapai melalui arsitektur berbasis peristiwa.
Contoh penerapan EDA adalah implementasinya dalam arsitektur berbasis layanan mikro. Layanan mikro sering kali mengandalkan EDA untuk mencapai pemisahan, memfasilitasi sinkronisasi data, dan menangani komunikasi antar layanan yang berbeda. Dengan menggunakan sistem perantara peristiwa, layanan mikro dapat mengeluarkan peristiwa setiap kali kondisi internalnya berubah, dan peristiwa ini kemudian dapat digunakan oleh layanan lain dalam ekosistem. Dengan cara ini, EDA memungkinkan layanan mikro menjaga konsistensi data dan mengatur operasinya tanpa bergantung pada sambungan langsung atau panggilan API.
Selain itu, EDA telah terbukti sangat efektif dalam menangani sistem terdistribusi yang kompleks, yang mengutamakan ketangkasan dan ketahanan. Misalnya, dalam domain IoT, di mana perangkat menghasilkan data dalam jumlah besar, EDA dapat membantu mengelola masuknya data dengan memprioritaskan dan bereaksi terhadap peristiwa yang paling relevan. Selain itu, kemampuan manajemen data dalam memori EDA memungkinkan pemrosesan aliran data secara real-time yang efisien, memastikan bahwa wawasan berharga ditangkap dan ditindaklanjuti dengan segera.
Skalabilitas yang melekat pada EDA juga selaras dengan tujuan AppMaster untuk menghilangkan utang teknis. Karena arsitektur berfokus pada respons terhadap peristiwa, penambahan fitur baru atau modifikasi fitur yang sudah ada tidak memerlukan reorganisasi sistem secara ekstensif. Selain itu, sifat EDA yang terdistribusi dan digabungkan secara longgar memungkinkan integrasi yang lancar dengan infrastruktur organisasi yang ada. Hal ini sangat bermanfaat bagi pengguna AppMaster, karena memungkinkan mereka merespons perubahan kebutuhan dengan cepat dan menghadirkan aplikasi berkualitas tinggi tanpa terbebani oleh sistem lama atau kendala infrastruktur.
Arsitektur berbasis peristiwa adalah pola kuat yang mendorong komunikasi, korelasi, dan koordinasi yang efisien dalam komponen backend sistem perangkat lunak. Kemampuan uniknya yang memungkinkan aplikasi bereaksi dengan cepat terhadap perubahan keadaan dan penskalaan dengan mudah menjadikannya pilihan yang tepat untuk sistem terdistribusi modern. Oleh karena itu, ini sangat cocok dengan platform no-code AppMaster, yang bertujuan untuk memberikan solusi serbaguna yang memberdayakan pengembang untuk membangun aplikasi yang kuat dan dapat diskalakan dengan mudah. Dengan memanfaatkan kekuatan EDA, AppMaster dapat melanjutkan misinya dalam menyederhanakan pengembangan aplikasi dan memaksimalkan produktivitas pengembang.