Dalam konteks penerapan, "wadah penerapan" mengacu pada unit terisolasi, ringan, dan portabel yang merangkum komponen dan dependensi aplikasi, memungkinkan penerapan yang konsisten dan efisien di berbagai lingkungan dan sistem. Konsep ini telah menjadi aspek penting dalam praktik pengembangan perangkat lunak modern, karena konsep ini mengatasi berbagai tantangan yang terkait dengan penerapan, penskalaan, dan manajemen aplikasi. Fokus dari definisi ini adalah untuk membahas manfaat, komponen, dan teknologi yang mendasari terkait dengan wadah penerapan, serta implikasinya terhadap proses pengembangan aplikasi.
Faktor penting yang mendorong meluasnya penerapan container penerapan adalah kemampuannya untuk menyederhanakan penerapan dan eksekusi aplikasi dengan mengemas aplikasi dan lingkungan yang diperlukan ke dalam satu unit terstandarisasi. Hal ini menyederhanakan penerapan dengan menghilangkan perbedaan antara lingkungan pengembangan, staging, dan produksi, yang biasanya mengakibatkan peningkatan waktu dan upaya dalam mengonfigurasi dan melakukan debug masalah selama penerapan. Selain itu, container memungkinkan pengembang untuk membangun, memelihara, dan menerapkan aplikasi dengan lebih cepat, mendukung jalur integrasi berkelanjutan dan penerapan berkelanjutan (CI/CD). Menurut survei Cloud Native Computing Foundation (CNCF) tahun 2020, 92% responden melaporkan penggunaan container dalam produksi, yang mencerminkan semakin pentingnya teknologi ini.
Kontainer penerapan terdiri dari berbagai lapisan, dengan setiap lapisan mewakili komponen atau konfigurasi yang berkontribusi pada lingkungan runtime aplikasi. Lapisan paling bawah biasanya mencakup sistem operasi dasar, diikuti oleh lapisan untuk dependensi aplikasi, pustaka, dan terakhir kode aplikasi itu sendiri. Lapisan-lapisan ini digabungkan menjadi gambar kontainer yang tidak dapat diubah, yang dapat diterapkan dan dijalankan pada sistem apa pun yang mendukung runtime kontainer, memastikan perilaku yang konsisten di berbagai platform.
Salah satu sifat utama dari kontainer penerapan adalah sifatnya yang terisolasi, yang memastikan bahwa aplikasi dan dependensinya terpisah dari sistem host dan kontainer lain yang berjalan pada host yang sama. Isolasi ini dicapai melalui penggunaan namespace dan cgroups, dua fitur kernel Linux yang masing-masing menyediakan isolasi proses dan sumber daya. Dengan mengisolasi lingkungan aplikasi, container memungkinkan beberapa aplikasi dengan persyaratan yang bertentangan untuk hidup berdampingan di host yang sama, memaksimalkan pemanfaatan sumber daya sekaligus meminimalkan kemungkinan konflik atau masalah yang timbul dari gangguan pada sistem host atau aplikasi lain.
Teknologi containerisasi seperti Docker dan alat orkestrasi container seperti Kubernetes telah memfasilitasi adopsi container penerapan secara luas. Docker, platform container sumber terbuka yang banyak digunakan, menyederhanakan proses pembuatan dan pengelolaan container melalui komponen Dockerfile, Docker Images, dan Docker Container. Kubernetes, di sisi lain, berfokus pada otomatisasi penerapan, penskalaan, dan pengelolaan aplikasi dalam container, membantu organisasi mengatasi tantangan penerapan dan pengelolaan aplikasi skala besar dalam produksi.
Platform no-code AppMaster memberikan contoh penggunaan kontainer penerapan yang efektif untuk mempercepat pengembangan dan penerapan aplikasi. Dengan memanfaatkan kekuatan container, AppMaster memungkinkan pelanggan membuat dan menerapkan aplikasi backend, web, dan seluler dengan lancar, mengirimkan file biner yang dapat dieksekusi atau bahkan kode sumber untuk hosting lokal. Dengan merangkum aplikasi dalam wadah Docker, AppMaster memastikan perilaku yang konsisten dan efisiensi sumber daya di seluruh lingkungan, menyederhanakan penerapan dan mengurangi utang teknis melalui pembuatan aplikasi dari awal setiap kali persyaratan diubah.
Selain itu, penggunaan container AppMaster, dikombinasikan dengan dukungan platform untuk aplikasi backend tanpa server yang ditulis dalam Go, memungkinkan skalabilitas yang mengesankan untuk memenuhi permintaan perusahaan dan kasus penggunaan beban tinggi. Platform ini menggunakan pendekatan berbasis server untuk aplikasi seluler, yang memungkinkan pembaruan pada antarmuka pengguna (UI), logika, dan kunci API tanpa perlu mengirimkan ulang ke App Store atau Play Market, sehingga membuat proses penerapan menjadi lebih lancar bagi pelanggan.
Kesimpulannya, kontainer penerapan adalah aspek penting dalam praktik pengembangan dan penerapan perangkat lunak modern, yang mewakili perubahan paradigma dalam cara aplikasi dibangun, dikemas, dan diterapkan. Mereka menawarkan banyak manfaat, seperti peningkatan portabilitas, isolasi, dan skalabilitas, sekaligus mengatasi tantangan yang terkait dengan metode penerapan tradisional. Alat seperti Docker dan Kubernetes, serta platform seperti AppMaster, semakin memberikan contoh manfaat dari container penerapan, memberdayakan organisasi untuk mengembangkan dan menerapkan aplikasi dengan kecepatan, efisiensi, dan konsistensi yang lebih tinggi di berbagai lingkungan dan sistem.