Basis data terdistribusi adalah kumpulan basis data yang saling terhubung secara logis yang didistribusikan secara fisik di beberapa lokasi geografis, saling terhubung oleh jaringan komputer. Dalam sistem basis data terdistribusi, data disimpan di beberapa node pemrosesan data independen secara terkoordinasi dan terpadu. Setiap node dapat terdiri dari server basis data terpisah atau sekelompok server, menjalankan sistem manajemen basis data (DBMS) untuk menangani tugas pemrosesan dan penyimpanan data lokal. Arsitektur database tingkat lanjut ini menawarkan manfaat signifikan terkait ketersediaan data, toleransi kesalahan, performa, dan skalabilitas.
Dalam konteks pengembangan perangkat lunak modern, basis data terdistribusi telah menjadi pendekatan yang diadopsi secara luas untuk menangani volume data yang besar, terutama di era big data dan internet of things (IoT). Kekuatan pendorong di belakang semakin populernya basis data terdistribusi adalah pertumbuhan volume, kecepatan, dan variasi data yang cepat dan kebutuhan akan sistem yang sangat tersedia dan toleran terhadap kesalahan yang menyediakan akses latensi rendah ke data.
Salah satu tantangan utama dalam merancang dan menerapkan sistem basis data terdistribusi adalah menjaga konsistensi dan koherensi data di berbagai node data. Untuk mengatasi tantangan ini, database terdistribusi menggunakan berbagai strategi sinkronisasi dan replikasi, seperti konsistensi ketat, konsistensi akhir, dan konsistensi merdu. Strategi-strategi ini menentukan bagaimana sistem memastikan data antar node diperbarui dan disinkronkan dengan cepat dan akurat.
AppMaster , platform tanpa kode untuk membuat aplikasi backend, web, dan seluler, menggunakan database terdistribusi untuk menghosting data pengguna dan aplikasinya. Platform AppMaster dirancang untuk bekerja dengan database utama apa pun yang kompatibel dengan PostgreSQL guna menyediakan kemampuan data yang diperlukan untuk perusahaan dan kasus penggunaan beban tinggi. Mengingat sifatnya yang real-time dan dapat diskalakan, AppMaster memungkinkan pengguna mempertahankan ketersediaan, konsistensi, dan integritas data yang tinggi di semua aplikasi yang didukung oleh platform.
Sistem basis data terdistribusi dapat dikategorikan ke dalam berbagai jenis sesuai dengan arsitekturnya, penyimpanan data, dan model distribusinya, seperti:
- Fragmentasi - membagi database menjadi potongan-potongan kecil (fragmen) dan mendistribusikannya ke seluruh node.
- Replikasi - memelihara banyak salinan dari data yang sama di node yang berbeda untuk memastikan ketersediaan tinggi dan toleransi kesalahan.
- Sharding - mempartisi database menjadi himpunan bagian horizontal (pecahan) dan mendistribusikannya ke seluruh node. Setiap shard menyimpan subkumpulan data yang unik; semua pecahan membentuk seluruh basis data.
- Federasi - mengintegrasikan beberapa database independen dengan manajemen terpusat dan sistem pemrosesan kueri.
Selain itu, sistem basis data terdistribusi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat transparansi yang dicapai, seperti:
- Transparansi data - mengabstraksi distribusi fisik data dari pengguna dan aplikasi. Pengguna berinteraksi dengan sistem seolah-olah itu adalah database tunggal yang terpusat.
- Transparansi transaksi - menyediakan model transaksi terpadu yang menjangkau beberapa node. Sistem memastikan transaksi terdistribusi bersifat atomik, konsisten, terisolasi, dan tahan lama (ACID).
- Transparansi kinerja - mengurangi dampak distribusi data pada kinerja sistem dengan menggunakan mekanisme seperti caching, pengoptimalan, dan penyeimbangan beban.
Ada minat yang meningkat dalam menggunakan teknologi ledger terdistribusi, seperti blockchain, untuk mengimplementasikan database terdistribusi dalam beberapa tahun terakhir. Basis data terdistribusi berbasis blockchain menawarkan peningkatan integritas data, keamanan, dan kepercayaan dengan desain, karena catatan transaksi mereka disimpan secara permanen dan diverifikasi secara kriptografis dalam jaringan node yang terdesentralisasi.
Basis data terdistribusi adalah sistem manajemen data tingkat lanjut yang mengatasi tantangan dan persyaratan aplikasi perangkat lunak modern, termasuk komputasi terdistribusi dan kinerja tinggi, data besar, dan IoT. Database terdistribusi menawarkan beberapa keunggulan, seperti ketersediaan data, toleransi kesalahan, skalabilitas, dan kinerja, dengan menyimpan dan memproses data secara terkoordinasi dan terpadu di seluruh jaringan node yang saling berhubungan. AppMaster, platform no-code untuk membuat backend, web, dan aplikasi seluler, mendukung kemampuan basis data terdistribusi untuk memastikan ketersediaan, konsistensi, dan integritas data tingkat tinggi di semua aplikasi yang dibangun di atas platform. Dengan beragam jenis, arsitektur, dan tingkat transparansi, basis data terdistribusi terus berkembang dan mendorong inovasi dalam pengelolaan data dan pengembangan perangkat lunak.