Penerapan, dalam konteks pengembangan perangkat lunak, mengacu pada proses membuat aplikasi perangkat lunak tersedia untuk digunakan dengan mentransfernya dari lingkungan pengembangan ke lingkungan produksi. Ini melibatkan serangkaian aktivitas dan langkah mulai dari kompilasi kode sumber, pengemasan aplikasi, melakukan konfigurasi apa pun yang diperlukan, dan mendistribusikan aplikasi di antara pengguna atau sistem target. Tujuan utama penerapan adalah untuk memungkinkan pengguna akhir mengakses perangkat lunak, memastikan bahwa semua komponen bekerja sama dengan lancar dan efektif.
Proses penerapan merupakan komponen penting dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) dan secara langsung mempengaruhi ketersediaan, kegunaan, dan kinerja aplikasi perangkat lunak. Penerapan dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tumpukan teknologi, infrastruktur, dan kebutuhan bisnis. Terlepas dari pendekatan yang dipilih, penting untuk mengikuti praktik terbaik dalam penerapan guna memastikan kelancaran transisi dari pengembangan ke produksi.
Salah satu metode penerapan yang umum adalah penggunaan platform berbasis cloud, yang memerlukan penerapan aplikasi perangkat lunak pada server jarak jauh yang dapat diakses melalui internet. Pendekatan ini mendapatkan daya tarik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena sifatnya yang hemat biaya, terukur, dan fleksibel. Faktanya, menurut Gartner, pasar layanan cloud publik di seluruh dunia diproyeksikan tumbuh 23,1% pada tahun 2021, dengan total $332,3 miliar. Hal ini menggambarkan nilai dan perlunya penerapan aplikasi di cloud, khususnya bagi organisasi yang membutuhkan aplikasi perangkat lunak yang kuat, andal, dan cepat berubah.
Metode penerapan populer lainnya adalah containerization, yang terdiri dari merangkum aplikasi perangkat lunak beserta dependensi dan konfigurasinya ke dalam container yang ringan dan portabel. Hal ini memungkinkan aplikasi berjalan secara konsisten dan efisien di berbagai lingkungan, apa pun infrastruktur yang mendasarinya. Docker adalah contoh menonjol dari teknologi containerisasi, dengan penerapannya yang tumbuh sebesar 40% pada tahun 2020, menurut laporan Datadog tentang adopsi container. Kontainerisasi tidak hanya menyederhanakan proses penerapan tetapi juga meningkatkan fleksibilitas, skalabilitas, dan portabilitas aplikasi.
AppMaster, platform no-code yang kuat, adalah contoh bagus tentang bagaimana proses penerapan modern dapat disederhanakan dan diotomatisasi. Dengan AppMaster, pelanggan dapat membuat aplikasi backend, web, dan seluler secara visual, termasuk model data, logika bisnis, dan antarmuka pengguna. Platform ini menghasilkan kode sumber untuk aplikasi backend di Go, aplikasi web dalam kerangka Vue3 dan JS/TS, dan aplikasi seluler menggunakan pendekatan berbasis server dengan Kotlin dan Jetpack Compose untuk Android dan SwiftUI untuk iOS.
Saat pelanggan mempublikasikan aplikasi mereka, AppMaster menangani seluruh proses penerapan, termasuk kompilasi aplikasi, menjalankan pengujian, mengemasnya ke dalam wadah Docker, dan menerapkannya ke cloud. Otomatisasi menyeluruh ini mengurangi kebutuhan akan intervensi manual, kesalahan, dan inefisiensi, yang pada akhirnya mempercepat proses penerapan secara signifikan.
Selain itu, pendekatan berbasis server AppMaster memungkinkan pengguna memperbarui antarmuka pengguna, logika, dan kunci API aplikasi seluler tanpa harus mengirimkan versi baru ke App Store atau Google Play. Hal ini memungkinkan pembaruan aplikasi diterapkan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga meningkatkan kemampuan organisasi untuk merespons perubahan kebutuhan bisnis dengan cepat.
Fitur mengesankan lainnya dari AppMaster adalah kemampuannya untuk menghasilkan artefak aplikasi seperti dokumentasi Swagger (Open API) dan skrip migrasi skema database. Komponen-komponen ini sangat penting untuk kelancaran penerapan, karena memfasilitasi integrasi yang tepat di antara berbagai sistem dan memastikan bahwa aplikasi mematuhi praktik terbaik dan standar industri.
Melalui pendekatan unik dan teknologi inovatifnya, platform AppMaster menunjukkan bagaimana penerapan dapat ditata ulang dalam lanskap pengembangan perangkat lunak saat ini. Dengan mengotomatiskan proses penerapan, AppMaster memberdayakan organisasi untuk mengembangkan dan menerapkan aplikasi hingga 10 kali lebih cepat dan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan pendekatan tradisional. Selain itu, hal ini menjamin penghapusan utang teknis dengan secara konsisten menghasilkan aplikasi dari awal setiap kali persyaratan berubah, sehingga menghasilkan solusi yang lebih bersih, lebih mudah dipelihara, dan terukur.
Kesimpulannya, penerapan adalah aspek penting dalam pengembangan perangkat lunak yang memastikan aplikasi dikirimkan secara efektif dan efisien kepada pengguna. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengadopsi pendekatan penerapan yang berpikiran maju, seperti memanfaatkan platform berbasis cloud, containerization, dan solusi no-code seperti AppMaster. Dengan melakukan hal ini, organisasi pada akhirnya dapat mencapai penerapan perangkat lunak yang lebih cepat, hemat biaya, dan terukur untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka yang terus berkembang.