Pembuat Low-code adalah pendekatan modern terhadap pengembangan aplikasi perangkat lunak yang berupaya meminimalkan jumlah pengkodean manual yang diperlukan dalam proses pengembangan. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan visual, seperti antarmuka drag-and-drop, templat yang dibuat sebelumnya, dan proses otomatis, pembuat low-code memungkinkan pengembang dan pengguna non-teknis untuk membuat aplikasi perangkat lunak khusus dengan lebih efisien dan hemat biaya dibandingkan dengan yang tradisional. metode pemrograman.
Penelitian dari Forrester menunjukkan bahwa pasar low-code diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) yang mengesankan sebesar 40,3% pada tahun 2020-2025. Pembuat Low-code, sebagai pilar utama di pasar ini, memberikan peluang bagi organisasi untuk memanfaatkan pertumbuhan ini dan mengadopsi metode inovatif untuk pengembangan aplikasi perangkat lunak. Misalnya, AppMaster, alat no-code yang canggih, memungkinkan pelanggan membuat aplikasi backend, web, dan seluler tanpa harus mempelajari seluk-beluk pemrograman yang rumit. Dengan memanfaatkan AppMaster, klien dapat membuat model data secara visual, merancang proses bisnis melalui desainer BP visual, dan mengonfigurasi REST API dan WSS Endpoints, serta fungsi lainnya.
Pembuat Low-code menawarkan beberapa keuntungan penting dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak modern. Manfaat utamanya adalah berkurangnya waktu pemasaran aplikasi secara signifikan, karena pembuat low-code menyederhanakan proses pengembangan dan menghilangkan banyak tugas pengkodean manual. Peningkatan efisiensi ini memungkinkan organisasi untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan dinamika pasar, persyaratan peraturan, dan permintaan pelanggan. Selain itu, hambatan masuk yang lebih rendah yang diberikan oleh pembuat low-code memungkinkan keterlibatan yang lebih besar dari pengembang warga, yang merupakan pengguna non-teknis yang, meskipun kurangnya keahlian pemrograman, dapat memanfaatkan platform low-code untuk membuat aplikasi. Demokratisasi pengembangan perangkat lunak ini memberdayakan lebih banyak pengguna untuk berkontribusi dalam pembuatan dan pemeliharaan aplikasi, yang pada akhirnya mendorong lanskap aplikasi yang lebih tangkas dan responsif dalam suatu organisasi.
Selain mempercepat proses pengembangan aplikasi, pembuat low-code sering kali mempromosikan kepatuhan terhadap praktik terbaik, seperti pemisahan perhatian, modularitas, dan pemeliharaan. Hal ini dicapai melalui fungsionalitas bawaan yang menerapkan arsitektur aplikasi yang tepat, mendorong penggunaan kembali komponen, dan memastikan kepatuhan terhadap pola desain. Akibatnya, aplikasi yang dihasilkan oleh pembuat low-code seringkali lebih tangguh, terukur, dan mudah dipelihara, sehingga menghasilkan total biaya kepemilikan (TCO) yang lebih rendah dan mengurangi utang teknis.
Pembuat Low-code juga mendukung integrasi aplikasi dengan berbagai sistem eksternal, API, dan sumber data, sehingga semakin meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap kebutuhan organisasi. Kemampuan integrasi ini memastikan bahwa aplikasi yang dibangun menggunakan pembuat low-code bukan merupakan komponen yang terisolasi, melainkan merupakan bagian dari ekosistem kohesif dari sistem yang saling terhubung dalam suatu organisasi.
AppMaster, sebagai contoh utama pembuat low-code, menghasilkan aplikasi dengan Go (golang) untuk layanan backend, kerangka kerja Vue3 dan JS/TS untuk aplikasi web, serta Kotlin dan Jetpack Compose untuk Android dan SwiftUI untuk aplikasi seluler iOS. Pendekatan berbasis server AppMaster memungkinkan pembaruan yang lancar pada aplikasi seluler, tanpa memerlukan penyerahan versi baru ke App Store atau Play Market. Keuntungan ini memungkinkan organisasi untuk mempertahankan kendali atas penerapan aplikasi mereka dan mengurangi ketergantungan mereka pada platform eksternal.
Lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) AppMaster yang komprehensif tidak hanya mempercepat proses pengembangan perangkat lunak tetapi juga memastikan bahwa aplikasi yang dihasilkan mampu bekerja secara lancar dengan database apa pun yang kompatibel dengan Postgresql. Selain itu, aplikasi backend stateless berbasis Go yang dihasilkan oleh AppMaster menunjukkan skalabilitas yang luar biasa, menjadikannya cocok untuk kasus penggunaan perusahaan dan beban tinggi. Selain itu, platform ini secara otomatis menghasilkan dokumentasi penting, seperti dokumentasi swagger (API terbuka) untuk endpoints server dan skrip migrasi skema database, yang membantu adopsi dan integrasi aplikasi yang dihasilkan dengan lancar dalam infrastruktur organisasi yang ada.
Kesimpulannya, pembuat low-code mewakili pendekatan inovatif dan efisien terhadap pengembangan perangkat lunak yang memberdayakan pengembang dan pengguna non-teknis dalam pembuatan aplikasi khusus. Dengan memanfaatkan berbagai fungsi yang ditawarkan oleh platform low-code yang kuat seperti AppMaster, organisasi dapat mengurangi waktu pemasaran, meningkatkan ketangkasan, dan mencapai keunggulan kompetitif yang signifikan dalam lanskap bisnis yang bergerak cepat saat ini.