Microservices Database mengacu pada pendekatan arsitektur dalam mengatur sistem penyimpanan data dalam aplikasi berbasis layanan mikro. Arsitektur layanan mikro adalah metodologi pengembangan perangkat lunak modern, di mana aplikasi dibangun sebagai kumpulan layanan kecil, independen, dan digabungkan secara longgar, yang dirancang untuk mengimplementasikan fungsi bisnis tertentu. Paradigma desain ini meningkatkan modularitas, kemampuan beradaptasi, skalabilitas, dan pemeliharaan aplikasi. Dalam konteks ini, konfigurasi database untuk aplikasi tersebut juga memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran fungsi, stabilitas, dan efisiensi layanan yang mendasarinya.
Dalam arsitektur monolitik tradisional, seluruh aplikasi biasanya bergantung pada satu database terpusat. Namun, pola layanan mikro memerlukan perbedaan dari pendekatan ini. Basis data layanan mikro dirancang untuk mendistribusikan tanggung jawab persistensi data di antara beberapa basis data, dengan setiap layanan mikro memiliki skema, penyimpanan data, dan logika manajemennya sendiri. Pendekatan desentralisasi terhadap penyimpanan data ini sering disebut sebagai Database-per-Service (DPS) atau Database-per-Microservice.
Salah satu keuntungan utama menggunakan strategi database layanan mikro adalah kemampuan untuk memisahkan data berdasarkan batas layanan. Isolasi ini menumbuhkan independensi data, sehingga menghilangkan tantangan pertikaian dan koordinasi yang sering ditemui dalam sistem monolitik konvensional. Dengan pendekatan ini, setiap layanan mikro dapat secara mandiri memilih jenis database atau teknologinya, bergantung pada kebutuhan bisnis spesifiknya. Akibatnya, ini memfasilitasi penggunaan solusi penyimpanan yang paling tepat (seperti database relasional, dokumen, nilai kunci, atau grafik) untuk setiap layanan, memastikan efisiensi yang lebih besar dalam hal pengelolaan, kueri, dan pemrosesan data.
Di AppMaster, platform no-code terkemuka untuk membuat aplikasi backend, web, dan seluler, penerapan arsitektur database layanan mikro telah terbukti sangat bermanfaat. Platform kami dirancang untuk mendukung berbagai database yang kompatibel dengan Postgresql sebagai opsi penyimpanan data utama untuk aplikasi backend, menawarkan kompatibilitas dengan arsitektur layanan mikro. Dengan AppMaster, pelanggan dapat membuat model data (skema database) dan logika bisnis secara visual, menawarkan kontrol tak tertandingi atas struktur dan fungsionalitas aplikasi mereka.
Namun, database layanan mikro juga mempunyai tantangan tersendiri. Salah satu kompleksitas yang melekat adalah mengelola transaksi database di beberapa layanan mikro yang memerlukan konsistensi data. Karena layanan mengelola database independennya, mencapai konsistensi yang kuat mungkin memerlukan penggunaan protokol koordinasi yang kompleks, seperti transaksi terdistribusi atau pola Saga. Meskipun pola seperti itu dapat secara efektif memastikan konsistensi data, pola tersebut dapat menambah overhead dan kompleksitas pada sistem. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan granularitas layanan mikro dan partisi data sambil mempertimbangkan konsekuensinya dengan hati-hati untuk menghindari kompleksitas yang berlebihan.
Tantangan lain dalam database layanan mikro adalah penanganan perubahan skema data, terutama ketika beberapa layanan bergantung pada skema umum. Dalam kasus seperti itu, penting untuk mempertahankan pembuatan versi yang ketat untuk menghindari perubahan yang merusak dan memastikan kompatibilitas ke belakang dan ke depan. Teknik seperti evolusi skema atau percabangan skema dapat digunakan untuk memfasilitasi pembaruan bertahap pada skema data sekaligus menjaga ketahanan sistem terhadap perubahan.
Pemantauan dan observasi kinerja yang memadai juga penting dalam mengelola database layanan mikro secara efektif. Pengembang harus dapat mengidentifikasi potensi kemacetan, masalah replikasi data, atau kegagalan sistem secara real-time dan segera memitigasinya. Alat pemantauan dan pencatatan yang canggih, ditambah dengan mekanisme peringatan, terbukti sangat bermanfaat dalam menjaga kesehatan sistem tersebut.
Singkatnya, database layanan mikro memungkinkan penyimpanan dan pengelolaan data yang independen, terukur, dan efisien dalam aplikasi berorientasi layanan mikro. Meskipun pendekatan arsitektur ini membawa tantangan uniknya, penerapan strategi dan alat yang tepat secara efektif dapat menumbuhkan ketangkasan, fleksibilitas, dan pemeliharaan yang lebih baik dalam sistem perangkat lunak modern. Dengan memanfaatkan kemampuan platform no-code AppMaster, pengembang dapat memanfaatkan kekuatan database layanan mikro untuk membangun aplikasi tangguh yang memenuhi beragam kebutuhan bisnis dengan mudah dan efisien.