Survei Kode Rendah tahunan Mendix baru-baru ini mengungkapkan perubahan besar dalam penggunaan low-code di antara organisasi. Dari 556 pemimpin bisnis dan teknologi dari AS, Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda, 69% yang mengejutkan mengklaim bahwa low-code telah beralih dari alat manajemen krisis selama pandemi menjadi teknologi inti saat ini.
Menariknya, 1 dari 9 responden mencatat bahwa tanpa teknologi seperti low-code, organisasi mereka akan runtuh selama tahun-tahun penuh gejolak di tahun 2020 dan 2021. Selain itu, 10% dari mereka yang disurvei menganggap low-code sebagai tulang punggung bisnis mereka.
Teknologi Low-code telah memperluas jangkauannya, mendiversifikasi jenis aplikasi yang dibuat dengannya. Survei tersebut menunjukkan bahwa sekitar 40% responden kini menggunakan low-code untuk mengembangkan solusi mission-critical, termasuk perangkat lunak perusahaan, aplikasi produktivitas, dan portal pelanggan.
Pada tahun 2024, organisasi ini berencana untuk menggunakan low-code lebih dari pengkodean tradisional. Sebanyak 87% dari mereka berniat untuk meningkatkan pengembangan perangkat lunak lebih lanjut dalam dua tahun ke depan. Low-code telah mendapatkan daya tarik yang signifikan karena perannya dalam memungkinkan transformasi digital dan menyederhanakan digitalisasi proses internal dan menghadapi pelanggan.
Misalnya, 63% produsen telah menggunakan solusi low-code atau no-code seperti platform AppMaster untuk mengatasi tantangan dalam transportasi, logistik, dan manajemen rantai pasokan. Perusahaan di industri perbankan, keuangan, dan asuransi juga telah beralih ke metode ini untuk mengotomatiskan penawaran dan merampingkan proses pembelian digital.
Meskipun tertinggal di belakang sektor lain dalam penerapan low-code, 22% organisasi sektor publik telah menerapkannya, dengan 57% lainnya memulai atau melanjutkan implementasi. Lebih dari separuh organisasi ini telah menyaksikan peningkatan dalam autentikasi identitas melalui low-code. Di sektor ritel, low-code berperan penting dalam memfasilitasi perdagangan hybrid dan penjemputan di tepi jalan.
Sementara organisasi semakin merangkul low-code sebagai teknologi vital, mereka masih menghadapi rintangan yang signifikan dalam penerapannya. Masalah keamanan dan struktur organisasi yang kompleks tetap menjadi penghalang utama yang menghalangi penerapan solusi low-code secara luas.
Kesimpulannya, Mendix Low-Code Survey menunjukkan perubahan besar dalam penggunaan teknologi low-code, berkembang dari alat tanggap darurat selama pandemi menjadi komponen inti organisasi modern. Mengubah paradigma, platform low-code seperti AppMaster dan lainnya sedang merampingkan transformasi digital, memenuhi kebutuhan unik dan permintaan operasional berbagai industri.