Oracle, pemimpin teknologi komputasi multinasional, telah mengungkapkan kemitraan yang tidak konvensional dengan Microsoft, yang diakui secara global atas peran perintisnya di bidang TI dan teknologi. Aliansi strategis ini hadir dalam bentuk Oracle Database@Azure, sebuah penawaran ambisius yang mempertimbangkan penempatan segmen solusi database Oracle di pusat data cloud Azure milik Microsoft.
Pengumuman kolaborasi ini mengikuti periode penuh gejolak bagi Oracle, yang masih belum pulih dari hasil Q1 2023 yang mengecewakan baru-baru ini dan perkiraan suram untuk sisa tahun ini. Saham Oracle mengalami penurunan satu hari yang paling signifikan dalam 21 tahun terakhir, menempatkan raksasa teknologi tersebut di bawah tekanan yang cukup besar. Namun, langkah balasan dari perusahaan ini telah mengambil arah yang menarik, dengan Oracle Database@Azure yang mewakili sebuah terobosan potensial bagi perusahaan dan pelanggannya.
Oracle Database@Azure adalah penawaran khusus yang menggabungkan kekuatan solusi database Oracle dengan kemampuan cloud generasi berikutnya dari Azure. Melalui produk ini, pelanggan mendapatkan akses ke matriks layanan database Oracle, yang diperkuat dengan rangkaian layanan komprehensif Azure.
Setelah berinteraksi dengan para pemimpin eksekutif Oracle dan Microsoft, menjadi jelas bahwa usaha ini bertujuan untuk membingkai Oracle Database dalam kerangka kerangka cloud Azure yang kuat, fleksibel, dan canggih.
CEO Oracle Larry Ellison menyampaikan antusiasmenya mengenai kemitraan dengan Microsoft dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh CEO Microsoft Satya Nadella. Ellison mengungkapkan kegembiraannya memperkenalkan perangkat keras dan perangkat lunak Oracle dalam pusat data Azure, dengan menyatakan bahwa inisiatif ini mirip dengan 'menempatkan bersama' teknologi Oracle di dalam lokasi Azure.
Detail mengenai fungsionalitas Oracle Database@Azure belum ditentukan secara substansial. Namun, siaran pers Oracle menunjukkan bahwa penawaran ini bertujuan untuk memfasilitasi spektrum layanan database Oracle yang luas, termasuk layanan Exadata Database dan layanan Autonomous Database.
Pengumuman Oracle menguraikan bahwa platform ini akan meningkatkan opsi migrasi cloud pelanggannya sekaligus menyederhanakan penerapan, pengelolaan, dan pemanfaatan database Oracle dalam orbit Azure. Selain itu, Oracle kini akan mengoperasikan layanannya secara langsung di jaringan pusat data global Microsoft, yang membentang dari Amerika Utara hingga Eropa.
CEO Microsoft Nadella, mengakui permintaan layanan database Oracle di antara pengguna layanan cloud mereka, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Oracle terutama berpusat pada pelanggan. Idenya adalah untuk menawarkan solusi yang disukai pelanggan, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempercepat migrasi mereka ke cloud.
Di era ketika permintaan alat untuk migrasi cloud yang cepat dan efisien meningkat, peran penting platform seperti AppMaster menjadi jelas. AppMaster menawarkan platform tanpa kode terintegrasi yang memungkinkan pelanggan menyederhanakan dan mempercepat proses pengembangan mereka. Dikombinasikan dengan solusi yang fleksibel dan terukur, hal ini menjadikan mereka pesaing penting di arena platform pengembangan berbasis cloud.