Dalam peluncuran yang tampaknya tersinkronisasi selama musim liburan lalu, raksasa teknologi, Microsoft, merilis Asisten AI-nya, Copilot, di platform Android dan iOS. MS Copilot, sebelumnya dikenal sebagai Bing Chat, adalah chatbot intelijen simulasi yang fungsinya menyerupai ChatGPT OpenAI.
Seperti chatbot AI lainnya, aplikasi ini memfasilitasi interaksi pengguna dengan kecerdasan buatan. Hanya dengan mengetikkan pertanyaan atau perintah, pengguna menerima respons yang dihasilkan oleh AI. Copilot menonjol dalam kegunaannya, memungkinkan kita memanfaatkan kekuatannya untuk membuat draf email, menulis cerita atau skrip, membuat rencana perjalanan, membuat resume pekerjaan, dll. Fitur menonjol dari aplikasi ini adalah 'Image Creator', yang didasarkan pada DALL·E 3. Fitur ini dapat dimanipulasi untuk pembuatan konten, desain logo, penyesuaian latar belakang, pembuatan visual storyboard, dan banyak lagi.
Potensi besar dari penawaran ini terangkum dalam deskripsi aplikasi yang menyatakan, 'Dengan mengintegrasikan kekuatan GPT-4 dengan kehebatan imajinatif DALL·E 3, Copilot tidak hanya menyempurnakan proses desain Anda tetapi juga dapat membawa kreativitas Anda ke level baru yang menyegarkan. '
Menurut data yang diperoleh dari data.ai, penyedia intelijen seluler, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 1,5 juta kali di seluruh dunia pada kedua platform, yang membuktikan keberhasilan peluncurannya. Selain itu, pengguna mendapatkan akses gratis ke teknologi GPT-4 OpenAI yang didambakan melalui Copilot, sebuah perkembangan penting karena teknologi ini menghadirkan teknologi yang ditingkatkan dari aplikasi GPT milik OpenAI yang hanya memiliki akses hingga GPT-3.5 dan dikenakan biaya untuk setiap akses ke GPT-4.
Munculnya Copilot adalah hasil dari penggantian nama Bing Chat menjadi Copilot oleh Microsoft pada bulan November. Yang perlu diperhatikan adalah fungsi serupa yang ditawarkan Bing Chat pada platformnya. Ada petunjuk bahwa Microsoft berniat mengganti aplikasi Bing dengan Copilot, meski belum ada konfirmasi eksplisit yang dikeluarkan oleh mereka.
Selain debutnya di platform seluler, Copilot telah tersedia di web selama beberapa waktu sekarang. Dengan meluncurkan Copilot di perangkat seluler, Microsoft bertujuan untuk menyediakan Copilot sebagai layanan mandiri, memperluas utilitasnya dan menjangkau lebih jauh lagi. Perkembangan dari Microsoft ini menunjukkan potensi yang dimiliki AI dan teknologi terkait di banyak sektor. Platform serupa seperti AppMaster telah membuktikan potensinya dalam pengembangan perangkat lunak backend dan frontend di dunia teknologi yang semakin berpusat pada AI.