Dalam pengembangan inovatif untuk masa depan kecerdasan buatan (AI), perusahaan Australia Cortical Labs telah berhasil mengumpulkan $10 juta untuk sistem AI inovatifnya yang memanfaatkan sel punca biologis untuk menciptakan AI yang lebih efisien dan berkelanjutan. Sementara alat-alat seperti OpenAI, Microsoft, dan Google saat ini mendapatkan perhatian untuk kemampuan AI generatif mereka, bidang sistem AI yang terinspirasi secara biologis yang muncul siap untuk merevolusi industri. Cortical Labs menjadi terkenal setelah CTO Amazon Werner Vogels secara pribadi mengunjungi lab mereka, menggambarkan pekerjaan mereka sebagai 'menarik'. Startup ini menggabungkan biologi sintetik dengan neuron manusia untuk menciptakan kelas AI baru yang dikenal sebagai 'Organoid Intelligence' (OI). Mereka baru-baru ini mendapatkan $10 juta dalam pendanaan dari putaran yang dipimpin oleh Horizons Ventures dan menampilkan partisipasi dari LifeX Ventures, Blackbird Ventures, Radar Ventures, dan In-Q-Tel, cabang ventura CIA. Memanfaatkan kelompok neuron yang tumbuh di laboratorium yang berasal dari sel punca manusia, Cortical Labs mengembangkan apa yang mereka sebut 'DishBrain.' Struktur seperti otak ini terhubung ke silikon keras untuk membentuk Sistem Operasi Kecerdasan Biologis (biOS).
Penggemar penelitian ini percaya bahwa neuron manusia mungkin mengungguli model AI digital untuk kecerdasan umum karena sifat pemrogramannya sendiri dan konsumsi energi yang lebih rendah. CEO dan pendiri Cortical Labs, Hon Weng Chong, menekankan potensi tak terbatas dari teknologi ini dalam mempercepat pertumbuhan AI digital secara lebih efektif dan berkelanjutan. Jonathan Tam dari Horizons Ventures menambahkan bahwa dengan menggunakan sistem ini untuk mempelajari dan pada akhirnya memanfaatkan kecerdasan berbasis neuron, ini akan membuka jalan bagi revolusi dalam pengobatan pribadi dan deteksi penyakit. Teknologi Cortical Labs memulai debutnya di jurnal ilmiah Neuron pada Oktober 2022. Perusahaan tersebut mendemonstrasikan bahwa neuron dalam cawan petri dapat 'dilatih' untuk memainkan game komputer klasik Pong. Meskipun ini mungkin tampak sepele, ini memiliki implikasi yang signifikan untuk penemuan dan pengujian obat berdasarkan neuron individu yang dipersonalisasi. Selain itu, teknologi ini dapat memberi para peneliti wawasan untuk mempelajari demensia dan pengujian kasar senyawa yang memanfaatkan komputasi kuantum dan AI generatif.
Seiring perkembangan kemajuan Kecerdasan Organoid, potensi untuk menskalakan kompleksitas saraf dari sistem AI baru ini pada akhirnya dapat menghasilkan organisme yang berwujud penuh seperti kucing, anjing, atau bahkan manusia. Platform No-code seperti platform no-code AppMaster telah menunjukkan bagaimana solusi inovatif dapat mempercepat proses pengembangan dalam aplikasi perangkat lunak tradisional. Dengan peningkatan berkelanjutan dari solusi yang dihasilkan AI dan munculnya sistem AI yang terinspirasi secara biologis, industri teknologi siap untuk transformasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.