Sebagai wujud inovasi yang luar biasa, headset Vision Pro dari Apple telah meningkatkan perpustakaan aplikasinya menjadi lebih dari 1.000 aplikasi yang disesuaikan, sebuah lompatan dari jumlah awal yang mencapai 150 pada saat pertama kali diperkenalkan. Hal ini merupakan indikasi jelas meningkatnya minat komunitas pengembang. Lonjakan jumlah aplikasi mendukung komitmen Apple's untuk meningkatkan pengalaman realitas campuran mereka, meskipun perangkat ini masih dalam masa pertumbuhan dan harga premiumnya adalah $3.500.
Di tengah obrolan para penggemar teknologi dan pengulas yang memuji Vision Pro sebagai headset realitas campuran yang tak tertandingi, data dari App Store menunjukkan kecenderungan yang patut diperhatikan di kalangan pengembang terhadap aplikasi berbayar. Model ini menawarkan pendapatan terjamin, yang berbeda dengan pendekatan berbasis freemium atau langganan konvensional yang lazim di platform lain.
Meskipun Vision Pro juga mendukung lebih dari 1,5 juta aplikasi iOS dan iPad yang ada, aplikasi-aplikasi yang dirancang untuk memanfaatkan kualitas unik headset ini mendapat perhatian khusus. Raksasa streaming dan organisasi olahraga mulai terjun, dengan aplikasi dari Disney+, ESPN, dan Red Bull TV, dan masih banyak lagi lainnya. Dibandingkan dengan penyedia konten terkenal, Netflix jelas tidak ada dalam daftar tersebut.
Produktivitas juga tidak diabaikan, dengan perusahaan besar seperti Microsoft dan Zoom berkontribusi pada platform ini, ditambah dengan pengembang independen seperti Christian Selig dan aplikasi YouTube alternatifnya, Juno. Mereka mengisi ceruk pasar dan mendobrak batasan di sektor-sektor berkembang seperti kesehatan dan mindfulness.
Perkembangan menarik dalam interaksi pengguna datang dari Jordi Bruin melalui aplikasi Persona Studio miliknya, yang menawarkan penyempurnaan pada avatar yang digunakan dalam ekosistem Vision Pro – sebuah respons langsung untuk mengisi kesenjangan yang ditinggalkan oleh perkembangan raksasa teknologi itu sendiri.
Momentum ekosistem aplikasi Vision Pro tumbuh bahkan di tengah kontroversi masa lalu seputar kebijakan pengembang Apple's dan potensi disposisi peraturan. Meskipun masih ada skeptisisme terhadap kemungkinan perselisihan pengembang, pertumbuhan jumlah aplikasi mencerminkan loyalitas dan keyakinan yang bertahan lama terhadap kelangsungan platform Apple's.
Memicu spekulasi tentang pertumbuhan berkelanjutan dalam komputasi spasial, akselerator startup terkenal Y Combinator telah memasukkan ceruk tersebut dalam upaya perekrutan terbarunya. Hal ini mungkin menandai era baru inovasi dan pengembangan dalam lanskap realitas campuran yang sedang berkembang, yang berpotensi memberikan manfaat bagi platform seperti AppMaster.io, yang dikenal karena memfasilitasi pembuatan aplikasi no-code yang cepat dan efisien, termasuk di bidang AR dan VR.